FUNTECHNET - Kata hack dan hacker seringkali mengundang citra misterius: peretas meretas sistem, mencuri data, atau menyelinap diam-diam ke dalam komputer orang lain. Namun, jauh sebelum kata itu dipakai untuk aktivitas kriminal digital, arti hack memiliki akar yang lebih sederhana — bahkan agak jenaka — dan terkait dengan keisengan di kampus MIT. Mari kita telusuri perjalanan kata hack dari candaan hingga menjadi istilah penting dalam teknologi.—
Etimologi Awal: Hack Sebagai “potong kasar”
Secara etimologi, kata hack berasal dari bahasa Inggris Kuno (Old English) yang berarti “memukul secara kasar”, “menebas”, atau “merobek dengan potongan kasar”. Arti ini muncul sejak abad pertengahan dalam kata kerja seperti haccian.
Seiring berjalannya waktu, hack juga dipakai dalam beberapa makna lain: misalnya melakukan pekerjaan kasar, atau mengerjakan sesuatu secara sembrono atau asal-asalan. Makna-makna ini kemudian memberikan dasar semantik yang lebih luas untuk perkembangan arti hack di dunia teknologi.
Jadi sebelum menjadi istilah teknologi, hack sudah lama ada sebagai kata umum yang menyatakan potongan kasar, atau aksi yang tidak halus.
MIT & Candaan Teknis: Titik Awal Penggunaan “Hack” dalam Teknologi
Perubahan makna hack terjadi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sekitar tahun 1950-an hingga 1960-an. Di kampus ini, mahasiswa teknik dan teknologi suka bereksperimen, memodifikasi perangkat elektronik, dan membuat prank (keisengan) teknis yang kreatif. Istilah hack mulai dipakai untuk menyebut trik, modifikasi atau candaan teknologi yang cerdik di kalangan mahasiswa.
Salah satu kelompok yang sering dikaitkan dengan budaya hack ini adalah Tech Model Railroad Club (TMRC) di MIT. Klub ini awalnya fokus pada kereta model (model railroad), namun anggotanya juga tertarik bereksperimen dengan sistem kelistrikan, perangkat mekanis, dan alat kontrol otomatis. Ketika mereka memodifikasi layout kereta model dengan cara kreatif atau menambahkan fungsi-fungsi sendiri, mereka menyebut tindakan itu sebagai hack.
Catatan dari MIT sendiri menyebut bahwa pada April 1955, anggota klub mencatat penggunaan kata hack dalam rapatnya: “Mr. Eccles requests that anyone working or hacking on the electrical system turn the power off to avoid fuse blowing.” Ini menunjukkan bahwa istilah hack sudah digunakan secara informal untuk menyebut tindakan teknis yang modifikasi atau eksperimen.
Penggunaan hack di MIT pada masa itu tidak bersifat merusak atau ilegal — lebih ke keisengan kreatif atau improvisasi teknis. “Hack” identik dengan ide cerdas atau trik yang mengejutkan, bukan peretasan sistem keamanan.
Evolusi Arti: Dari Eksperimen ke “Meretas”
Seiring perkembangan komputer dan jaringan komputer, makna hack berkembang. Pada awalnya kata itu dipakai untuk aksi modifikasi perangkat keras, improvisasi program, atau trik supaya alat bisa melakukan hal di luar fungsi awalnya. Itu adalah penggunaan yang positif atau netral.
Namun seiring meluasnya jaringan komputer, muncul pula aktivitas yang menyalahi aturan: menyusup ke sistem orang lain, mencuri data, atau merusak sistem. Dalam konteks ini, hack kemudian juga digunakan untuk aksi ilegal atau tidak etis, dan orang yang melakukannya disebut cracker atau “black-hat hacker”.
Meski begitu, di kalangan budaya teknologi, hacker atau hack juga tetap punya sisi positif: kreatif, mencari solusi unik, eksperimen sistem, dan menguji batas kemampuan teknologi. Itulah sebabnya muncul istilah white-hat hacker, yaitu hacker yang beretika dan membantu memperbaiki keamanan sistem.
Titik Balik: Ketika Hack Menjadi Momok Digital
Pada dekade 1980-an ke atas, media massa mulai menggambarkan hacker sebagai “peretas jahat” yang menyusup ke sistem, mencuri data, atau merusak jaringan. Popularitas kasus-kasus peretasan besar membuat publik mengaitkan kata hacker dengan aktivitas kriminal digital.
Kasus-kasus seperti peretasan jaringan bank, pencurian data massal, hingga serangan siber pada infrastruktur penting makin memperkuat persepsi negatif. Dalam konteks publik, banyak yang menganggap hacker sebagai ancaman.
Namun di dunia teknologi dan komunitas pengembang, istilah hack masih sering digunakan dalam arti positif atau netral: trik kreatif, solusi improvisasi, eksperimen teknis, atau modifikasi alat agar lebih efisien.
Jadi, ketika kamu mendengar kata hack atau hacker, ingatlah: asalnya bukan dari dunia kriminal digital. Kata itu tumbuh dari keisengan kreatif para mahasiswa MIT yang suka memodifikasi kereta model dan sistem listrik sederhana, bukan mencuri data rahasia. Sekarang, kata yang dulu hadiahkan ide kreatif sederhana itu sudah jadi momok sekaligus pujaan dunia digital. Tapi ingat — di balik kode dan reputasi negatifnya, hack tetap punya akar yang lucu, eksperimental, dan penuh rasa ingin tahu. Kalau kata pepatah MIT: “Berani hack, jangan cuma takut hack-an!” 😄
Baca Juga :
- Easter Egg Google: Rahasia Tersembunyi yang Bisa Kamu Coba Sekarang
- Meow-nopoly: Bagaimana Kucing Memonopoli Internet
Referensi :
- “The Early Hackers” — Catb.org (ESR)
- Hacker, Britannica
- A Short History of “Hack”, New Yorker (Ben Yagoda)
banyak yg ngira hack itu "aktivitas" nge hack nya
BalasHapusadi ngerti kalau ‘hack’ awalnya malah dari keisengan kreatif anak MIT, bukan soal ngerusak sistem
BalasHapus