Meow-nopoly: Bagaimana Kucing Memonopoli Internet

 


FUNTECHNET - Jika ada satu makhluk yang bisa disebut penguasa dunia maya, jawabannya mungkin bukan manusia, melainkan kucing. Di era ketika miliaran foto, video, dan artikel lahir setiap harinya, kucing entah bagaimana berhasil mendominasi arus konten digital. Fenomena ini membuat banyak orang berseloroh bahwa internet adalah “dibuat untuk kucing”.

Tapi bagaimana bisa seekor hewan berbulu lembut ini menduduki singgasana dunia maya? Mari kita telusuri bagaimana kucing memonopoli internet, mulai dari sejarah awal, daya tarik alaminya, hingga dampaknya bagi budaya digital kita.


Jejak Awal: Kucing di Dunia Digital

Kemunculan kucing sebagai “bintang internet” tidak terjadi dalam semalam. Sejak era awal internet, forum dan situs berbagi gambar sering dipenuhi oleh foto-foto kucing. Salah satu contoh yang terkenal adalah “LOLcats” pada awal tahun 2000-an, di mana foto kucing diberi teks lucu dengan ejaan yang sengaja salah, dikenal sebagai lolspeak. Ungkapan seperti “I Can Has Cheezburger?” bukan hanya populer di kalangan penggemar, tetapi juga menjadi fenomena global yang ikut membentuk budaya meme modern.

Sebelum itu, bahkan pada era 1990-an, kucing sudah mulai muncul di dunia digital. Foto dan cerita tentang kucing tersebar melalui email chain atau forum daring. Ketika platform berbagi video seperti YouTube lahir pada 2005, kucing semakin berjaya. Video sederhana seperti seekor kucing yang mengeong, melompat, atau tertidur bisa ditonton jutaan kali. Dari sanalah, perlahan-lahan internet menjadi wilayah kekuasaan mereka.


Mengapa Kucing Begitu Menarik di Internet?

Ada banyak hewan lucu di dunia ini, tetapi mengapa justru kucing yang paling sering viral? Jawabannya mungkin terletak pada kombinasi sifat alami kucing, perilaku tak terduga, serta daya tarik visualnya.

Ekspresi Wajah yang Kaya

Kucing punya wajah yang ekspresif. Mata yang besar, telinga yang lincah, dan mulut mungilnya dapat menyampaikan berbagai ekspresi: heran, marah, bingung, hingga puas. Kamera mudah menangkap ekspresi-ekspresi ini, yang sering kali terlihat kocak.

Tingkah Laku yang Aneh

Tidak seperti anjing yang cenderung patuh, kucing sering menunjukkan tingkah laku tak terduga. Mereka bisa tiba-tiba berlari tanpa alasan, memanjat tempat tinggi, atau masuk ke kotak kecil yang jelas-jelas tidak muat. Kelucuan spontan ini membuat konten mereka terasa segar dan menghibur.

Kombinasi Lucu dan Anggun

Kucing punya sisi ganda: di satu sisi mereka terlihat imut, tetapi di sisi lain gerakan tubuhnya anggun, seperti predator kecil. Kombinasi ini menciptakan daya tarik unik yang sulit disaingi oleh hewan lain.

Mudah Dihubungkan dengan Kehidupan Manusia

Banyak orang memelihara kucing. Artinya, ada jutaan “produser konten” di seluruh dunia yang siap mengunggah foto atau video kucing mereka sendiri. Setiap kucing punya tingkah laku khas, sehingga tidak pernah kehabisan bahan hiburan.


Dari Meme ke Selebritas Internet

Dominasi kucing di internet tidak hanya berhenti pada meme lucu. Beberapa kucing bahkan naik status menjadi selebritas global.

  • Grumpy Cat (nama asli: Tardar Sauce) 

Menjadi ikon internet berkat wajahnya yang selalu tampak kesal. Foto-fotonya menyebar ke seluruh dunia, hingga menghasilkan buku, merchandise, dan kontrak iklan bernilai besar.

  • Maru

Kucing asal Jepang, terkenal dengan hobinya masuk ke kotak. Videonya ditonton jutaan kali, membuktikan betapa sederhana namun kuatnya daya tarik kucing.

  • Lil Bub

Dengan penampilan unik akibat kelainan genetik, justru membuatnya semakin disukai dan menjadi simbol keunikan.

Kisah para “selebkucing” ini menunjukkan bahwa internet bukan hanya tempat berbagi foto hewan, tetapi juga jalur menuju popularitas global.


Kucing sebagai “Terapi Digital”

Di tengah derasnya arus berita serius, perdebatan politik, dan informasi yang sering membuat stres, konten kucing hadir sebagai hiburan ringan yang menenangkan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa menonton video kucing bisa mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

Sebuah studi dari Indiana University (Myrick, 2015) menemukan bahwa orang yang menonton video kucing merasa lebih bahagia dan lebih berenergi setelahnya, meskipun mereka awalnya menonton untuk mengalihkan diri dari tugas. Hal ini membuktikan bahwa kucing bukan sekadar lucu, tapi juga punya peran dalam kesehatan mental masyarakat digital.


Kucing vs. Hewan Lain: Kenapa Mereka Menang?

Ada anjing lucu, panda menggemaskan, atau hamster yang bikin senyum. Namun, kucing tetap paling unggul. Mengapa?

Skala Global

Kucing ada hampir di setiap rumah di dunia. Tidak seperti panda yang terbatas atau anjing yang butuh ruang besar, kucing lebih mudah dipelihara.

Produksi Konten Massal

Karena jumlah pemilik kucing sangat banyak, otomatis konten kucing lebih melimpah dibandingkan hewan lain.

Cocok dengan Format Digital

Ekspresi kucing mudah dijadikan meme, GIF, atau stiker. Fleksibilitas ini membuat kucing lebih “siap digital” dibandingkan hewan lain.

Dengan keunggulan-keunggulan ini, tidak heran kucing mampu mendominasi dunia maya hingga muncul istilah “Meow-nopoly”.


Jadi, kalau ada yang bilang internet adalah tempat berbagi informasi, kita boleh sedikit menyela: “Ya, tapi sebenarnya itu kerajaan kucing.” Dari LOLcats hingga selebkucing Instagram, dari meme sederhana hingga festival dunia, kucing benar-benar berhasil membangun monopoli di jagat maya.

Mungkin suatu hari nanti teknologi berubah, tren bergeser, atau muncul hewan lain yang mencoba merebut perhatian. Tapi selama manusia masih butuh hiburan ringan, wajah kucing yang penasaran, tingkah laku konyolnya, dan sifatnya yang menggemaskan akan terus menguasai timeline.

Jadi, lain kali kamu melihat kucingmu tidur di keyboard atau masuk ke dalam kardus bekas, jangan hanya tersenyum. Ingatlah: dia sedang memperkuat kekuasaan kerajaan kucing di internet. Meow-nopoly tetap berlanjut — dan kita semua adalah rakyatnya. 🐾😸




Referensi : 

  • Myrick, J. G. (2015). “Emotion regulation, procrastination, and watching cat videos online: Who watches Internet cats, why, and to what effect?” Computers in Human Behavior, 52, 168–176.
  • New Yorker (2013). “The Internet Is Made of Cats.” The New Yorker.
  • Britannica (2023). “LOLcats.” Encyclopaedia Britannica.

1 Komentar

  1. Anonim2/10/25

    Haha bener juga, internet rasanya nggak lengkap tanpa kucing jadi bintangnya 🐱✨

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama